HOSPITALNENEARME — Jakarta Sebagai upaya meningkatkan kemandirian ekonomi para penyandang disabilitas netra, Pemerintah Kota Pekalongan menggelar pelatihan keterampilan pijat.
Melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker), kegiatan ini berlangsung pada Senin (30/6/2025).
Menurut Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, kegiatan ini merupakan bagian dari program pelatihan kerja inklusif yang bertujuan meningkatkan kapasitas, kepercayaan diri, dan kemandirian ekonomi para peserta.
Nur mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk memberikan akses setara kepada semua lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.
“Saya mengapresiasi Dinperinaker karena tidak hanya fokus melatih masyarakat umum, tetapi juga teman-teman disabilitas. Diharapkan, dengan pelatihan dan sertifikat resmi yang diberikan, peserta lebih percaya diri untuk praktik secara mandiri dan berani membuka usaha,” ungkapnya mengutip laman Pemkot Pekalongan, Selasa (1/7/2025).
Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan pesan kepada peserta soal pentingnya menjaga kebersihan tempat praktik ketika nanti akan membuka jasa pijat. Lebih lanjut, ia mendorong adanya kerja sama lanjutan dengan sektor perhotelan atau rest area agar peluang kerja lebih terbuka pasca pelatihan.
Hadirkan Instruktur Berpengalaman
Sementara itu, Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan menjelaskan bahwa kegiatan ini menghadirkan instruktur dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Mereka berpengalaman melatih kelompok rentan termasuk penyandang disabilitas.
“Kami ingin sampaikan ke masyarakat bahwa pelatihan kerja bersifat inklusif. Pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah bukan hanya menyasar untuk non-disabilitas, tetapi juga disabilitas. Tujuannya agar mereka memiliki keterampilan dan bisa hidup mandiri secara ekonomi,” jelasnya.
Kembangkan Kemampuan Pijat
Lebih lanjut, Ketua Sahabat Difa Kota Pekalongan, Mery Mariam, mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan kepada penyandang disabilitas.
Ia mengatakan, pelatihan ini merupakan yang pertama kalinya secara khusus ditujukan kepada penyandang disabilitas netra.
“Sebelumnya, pelatihan ditujukan untuk daksa, tuli, dan lainnya. Tahun ini, kami meminta pelatihan yang fokus untuk netra. Setelah berdiskusi langsung dengan mereka, keterampilan pijat menjadi pilihan. Ini sesuai kebutuhan mereka,” tuturnya.
Ia berharap, dengan keterampilan dasar pijat yang diperoleh, para peserta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dan menjadi lebih mandiri secara ekonomi.