Indonesia dikenal dengan kemajuan pesat di berbagai sektor, termasuk kesehatan. Namun, fakta menarik menunjukkan bahwa masih banyak warga negara Indonesia (WNI) yang memilih berobat ke luar negeri. Apa yang menjadi alasan utama di balik fenomena ini? Salah satu faktor yang sering menjadi sorotan adalah kesenjangan teknologi dalam layanan kesehatan di dalam negeri. (8/7/2025) Selasa.
Tren Berobat ke Luar Negeri di Kalangan WNI
Dalam beberapa tahun terakhir, tren medical tourism atau berobat ke luar negeri semakin meningkat di kalangan WNI. Negara-negara tujuan favorit biasanya adalah Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan Jepang. Alasan utama yang sering dikemukakan adalah kualitas layanan medis, teknologi canggih, serta kepercayaan terhadap dokter dan fasilitas di negara tersebut.
Kesenjangan Teknologi Kesehatan di Indonesia
Meskipun Indonesia memiliki rumah sakit besar dan tenaga medis yang kompeten, masih terdapat kesenjangan teknologi yang signifikan jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Beberapa aspek yang menjadi perhatian antara lain:
- Peralatan Medis Modern: Banyak rumah sakit di Indonesia belum sepenuhnya dilengkapi dengan teknologi medis terbaru seperti robot bedah, alat diagnostik canggih, atau teknologi terapi mutakhir.
- Infrastruktur Digital: Sistem rekam medis elektronik dan telemedicine masih dalam tahap pengembangan dan belum merata di seluruh wilayah.
- Akses dan Distribusi: Teknologi kesehatan yang maju seringkali hanya tersedia di kota besar, sementara daerah terpencil masih kesulitan mengakses layanan berkualitas.
Dampak Kesenjangan Teknologi terhadap Pilihan Pasien
Kesenjangan ini memengaruhi persepsi dan kepercayaan pasien terhadap layanan kesehatan dalam negeri. Pasien dengan kondisi medis kompleks atau yang membutuhkan teknologi khusus cenderung memilih berobat ke luar negeri untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang lebih akurat dan efektif.
Upaya Pemerintah dan Swasta dalam Menjembatani Kesenjangan
Pemerintah Indonesia menyadari tantangan ini dan telah menginisiasi berbagai program untuk meningkatkan teknologi kesehatan, seperti pembangunan rumah sakit rujukan berstandar internasional dan pengembangan telemedicine. Selain itu, sektor swasta juga mulai berinvestasi dalam teknologi medis canggih dan pelatihan tenaga kesehatan. (8/7)